Selasa, 26 Agustus 2014

Legenda Curug Orok

Curug Orok (Kuningan)
LEGENDA
Kenapa dinamakan air terjun orok?  menurut cerita masyarakat lokal pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun. Entah apa maksud ibu muda itu membuang jabang bayinya, mungkin dianggapnya anak yang tidak dinginkan atau anak haram, semacam pengorbanan atau yang lainnya entahlah. Tetapi setelah kejadian itu air terjun yang berada di Kuningan, Jawa Barat ini lalu dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya curug ini mempunyai  dua curug dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil itu melambangkan bayi tersebut.
Curug Orok merupakan salah satu air terjun di Garut yang banyak dikunjungi wisatawan. Lokasinya terdapat di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang Kab. Garut.

Menurut cerita pada awalnya di tempat tersebut (curug)ditemukan bayi yang dibuang oleh orang tuanya. Semenjak itu sampai sekarang air terjun itu dikenal dengan nama Curug Orok.

Di tempat tersebut orang bisa bermain, mandi, disamping melihat pemandangan air terjun yang begitu indah. Airnya yang jernih, mengalir dari air pegunungan. Tinggi air terjun kurang lebih 30 meter. Hawa pegunungan yang begitu segar ditambah lokasinya ada di lingkungan kebun teh yang sejuk. Tidak aneh kalau banyak di antara orang yang berkunjung ke sana malas untuk pulang kembali, terbius oleh pemandangan alam Curug Orok.

Jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke lokasi kurang lebih 45 kilometer dari Kota Garut dan memakan waktu 1,5 jam. Jika memakai kendaraan umum diharuskan menumpang jurusan Garut ? Bungbulang lalu tepatnya berhenti di kebun teh Papandayan sebelum Cisandaan. Sebelum tiba ke lokasi kita harus menuruni tagga yang jaraknya kurang lebih 100 meter dan sampailah di objek wisata Curug Orok.
Curug Orok memiliki ketinggian sekitar 45 m dan berada di ketinggian 250 meter di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan. 

Curug ini terdiri dari dua buah curug yaitu curug besar yang mana aliran airnya jatuh langsung dari atas tebing yang berasal dari aliran sungai di atasnya. Limpahan curahan air ini membentuk kolam air dibawahnya.  Kolam ini cukup besar dan tidak terlalu dalam sehingga dapat digunakan untuk sekedar mandi ataupun berendam.  Sedangkan curug yang kecil terdiri dari beberapa kucuran air yang keluar dari rembesan dinding tebingnya.

Tak jauh dari curug ini sekitar 500 m juga terdapat curug lain yang bernama Curug Kembar.  Curug ini masih satu aliran air dengan Curug Orok. 
Lokasi

Terletak di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 7° 23' 16.81" S  107° 44' 6.08"
Aksesbilitas

Berejarak sekitar 9 km dari ibukota Kecamatan Cikajang, sedangkan dari ibukota Kabupaten Garut sekitar 31 Km. Dapat dicapai dengan kendaraan roda dua atau empat dengan kondisi jalan aspal cukup baik.  Waktu tempuh menuju lokasi ini sekitar 1,5 jam perjalanan dari pusat kota Garut.

Bila menggunakan kendaraan pribadi dari kota Garut perjalanan di arahkan ke kecamatan Cikajang.  Sesampainya di kecamatan ini akan ditemui pertigaan yang dikenal dengan nama pertigaan Papanggungan.  Ambil belokan ke kanan ke arah Curug Orok, selanjutnya ikuti jalan tersebut hingga tiba di jalan masuk ke lokasi wisata yang ditandai dengan adanya plang di sebelah kiri jalan “Wana Wisata dan Bumi Perkemahan Angling Darma: Curug Orok, Ci Kahuripan, Curug Kembar”.

Setibanya di gerbang pintu masuk tersebut, perjalanan diteruskan ke pelataran parkir yang berjarak sekitar 500 m dengan konsisi jalan tanah yang sudah dikeraskan.  Sebelum tiba di area parkir akan ditemui pos jaga sekaligus loket tiket masuk.  Setiba di area parkir kendaraan perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak yang sudah dibuatkan undakan (sebagian sudah dibuatkan dari semen) sejauh sekitar 200 m menuju lokasi curug berada,  Jalan setapak ini cukup curam dan licin bila hujan. 

Sedangkan bagi yang menggunakan kendaraan umum, dari terminal Guntur di pusat kota Garut naik angkot jurusan Garut - Cikajang.  Turun di pertigaan Papanggungan.  Dari pertigaan ini ganti naik angkot biru kuning dengan jurusan Curug Orok.  Ongkos angkot Garut - Cikajang adalah Rp 5000 sedangkan Papanggungan - Curug Orok adalah Rp. 3000.  Setiba di depan gapura masuk kawasan wisata Curug Orok perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki hingga tiba di lokasi.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 10000 per orang.  Bagi yang memabawa kendaraan dikenakan karcis tanda masuk kendaraan untuk roda dua sebesar Rp 1000 dan Rp 3000 untuk kendaraan roda empat.

Akomodasi
Didekat curug ini tersedia dua buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai tempat bilas.  Sayangnya kondisinya kurang baik bahkan mengenaskan. Untuk memdapatkan toilet yang lebih baik tersedia di area dekat parkir. 

Selain toilet yang lebih baik di area parkiran juga terdapat beberapa fasilitas seperti kolam renang, gazebo, area perkemahan, area permainan anak, penginapan, mushola, dan rumah makan.

Area perparkiran cukup luas menampung kendaraan baik roda dua maupun empat.  Kapasitas area ini sekitar 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor.
http://atikaeffendy.blogspot.com/2013/05/legenda-curug-orok.html

3 komentar: